Rabu, 30 Mei 2012

Tes Intelegensi , Tes Bakat dan Tes Minat



a.      Maksud dan tujuan tes inteligensi
Inteligensi merupakan faktor pembawaan atau faktor dasar yang dimiliki seseorang yang ikut menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam proses belajarnya, sehingga bagaimanapun diusahakannya peralatan, kondisi, serta metode yang sempurna, pada akhirnya hasil belajar seseorang akan ditentukan oleh tingkat kecerdasan orang tersebut.
Oleh karena itu, dalam rangka bimbingan, informasi yang diperoleh lewat pengukuran inteligensi dapat membantu dalam memberikan bimbingan, terutama bimbingan belajar.
Tes inteligensi adalah suatu alat ukur berupa tes yang digunakan untuk mengetahui sebarapa tingkat kecerdasan seseorang yang di tes (testee). Setelah diketahui mengenai tingkat kecerdasan seseorang, pemeriksa dapat memanfaatkannya lebih lanjut, antara lain:
~     Untuk tujuan seleksi
Melalui tes inteligensi, faktor-faktor yang ada pada diri seseorang, termasuk faktor ynag karena suatu sebab belum berkembang tetapi jelas dimiliki, ikut diperhitungkan. Sehingga, apabila penggunannya benar-benar terlaksana dengan teliti dan objektiif, maka akan dapat membantu pembimbing dalam menyeleksi individu dan menempatkannya secara tepat.
~     Untuk tujuan diagnostik
Melaui tes inteligensi dapat diketahui mengenai kesulitan-kesulitan yang dialami seseorang yang disebabkan oleh taraf inteligensi seseorang tersebut.
1.      SPM  (Standart Progressive Matrics)
Merupakan salah satu contoh bentuk skala inteligensi yang dapat diberikan secara individual ataupun kelompok. Skala ini dirancang oleh J.C. Raven pada tahun 1960. SPM merupakan tes yang bersifat nonverbal, artinya materi soal-soalnya diberikan tidak dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan dalam bentuk gambar-gambar.
SPM tidak memberikan suatu angka IQ akan tetapi menyatakan hasilnya dalam tingkat atau level intelektualitas dalam beberapa kategori, menurut besarnya skor dan usia subjek yang dites, yaitu:
Grade I            : Kapasitas intelektual Superior.
Grade II          : Kapasitas intelektual Di atas rata-rata
Grade III         : Kapasitas intelektual Rata-rata.
Grade IV         : Kapasitas intelektual Di bawah rata-rata.
Grade V          : Kapasitas intelektual Terhambat.
Tujuan dari SPM, yaitu :
1) kemampuan penalaran ruang yaitu kemampuan seseorang dalam memahami konsep ruang (spasial),
2) kemampuan menganalisis, mengintegrasikan, mencari dan memahami sistem hubungan diantara bagian-bagian, dan
3)   kemampuan dalam hal ketepatan yaitu kemampuan seseorang dalam menghitung.
2.      APM  (Advanced Progressive Matrices)
APM merupakan salah satu alat tes non verbal yang digunakan untuk mengukur kemampuan dalam hal pengertian dan melihat hubungan-hubungan bagian gambar yg tersaji serta mengembangkan pola fikir yang sistimatis penyajiannya dapat dilakukan secara klasikal dan individu.
Material Tes yaitu terdiri dari dua set dimana set pertama berisi 12 butir tes dan set kedua berisi 36 soal tes,yang keduanya berbentuk non verbal.
Tujuan dari tes APM ini adalah untuk mengukur tingkat intelegensi serta untuk tujuan analisis klinis.
APM  juga tidak memberikan suatu angka IQ akan tetapi menyatakan hasilnya dalam tingkat atau level intelektualitas dalam beberapa kategori, menurut besarnya skor dan usia subjek yang dites, yaitu:
Grade I            : Kapasitas intelektual Superior.
Grade II          : Kapasitas intelektual Di atas rata-rata
Grade III         : Kapasitas intelektual Rata-rata.
Grade IV         : Kapasitas intelektual Di bawah rata-rata.
Grade V          : Kapasitas intelektual Terhambat.
Tujuan dari test APM adalah :
~     Untuk mengukur kemampuan intelektual orang normal, tanpa batasan waktu umur dan dipakai diatas 11 tahun.
~     Digunakan untuk kemampuan observasi.
~     Untuk mengukur tingkat inteligensi.
~     Untuk analisis tujuan klinis.
3.      CFIT  (Culture Fair Intelligence Test)
CFIT dirancang  oleh Raymond B. Cattel & A. Karen S., serta sejumlah staff peneliti dari Institute of Personality and Ability Testing (IPAT) Illinois University, Cahmpaign, USA tahun 1945. 
Tes kecerdasan Cultutre Fair ini dirancang sedemikian rupa sehingga pengaruh kelancaran verbal, kondisi budaya, dan tingkat pendidikan terhadap hasil tes dapat diminimalisasi. Tes kecerdasan ini berusaha menghindari unsur-unsur : Bahasa, Kecepatan, serta Isi yang terikat budaya.
Tes ini dipergunakan untuk keperluan yang berkaitan dengan faktor kemampuan mental umum atau kecerdasan umum.
4.      WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale)
Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) tes adalah instrumen klinis utama yang digunakan untuk mengukur kecerdasan orang dewasa dan remaja.WAIS asli (Formulir I) diterbitkan pada bulan Februari 1955 oleh David Wechsler , sebagai revisi yang Wechsler Bellevue Intelligence-Skala. WAIS diciptakan dengan dasar pikiran bahwa inteligensi terdiri dari aspek-aspek verbal, abstrak, numerical, dan faktor G.
WAIS ada 2 kelompok susunan tes yaitu : kelompok verbal (lisan) dan kelompok non verbal (perbuatan).
Skala Verbal terdiri dari:
1.      Informasi
Berisi 29 pertanyaan mengenai pengetahuan umum yang dianggap dapat diperoleh oleh setiap orang dari lingkungan sosial dan budaya sehari-hari dimana ia berada.
2.      Rentang Angka
Berupa rangkaian angka antara 3 sampai 9 angka yang disebutkan secara lisan dan subjek diminta untuk mengulangnya dengan urutan yang benar.
3.      Kosa Kata
Berisi 40 kata-kata yang disajikan dari yang paling mudah didefinisikan sampai kepada yang paling sulit.
4.      Hitungan
Berupa problem hitungan yang setaraf dengan soal hitungan di sekolah dasar.
5.      Pemahaman
Isi subtes ini dirancang untuk mengungkap pemahaman umum.
6.      Kesamaan
Berupa 13 soal yang menghendaki subjek untuk menyatakan pada hal apakah dua benda memiliki kesamaan.
Untuk skala performansi adalah sebagai berikut:
1.      Kelengkapan Gambar
Subjek diminta menyebutkan bagian yang hilang dari gambar dalam kartu yang jumlahnya 21 kartu.
2.      Susunan Gambar
Berupa delapan seri gambar yang masing-masing terdiri dari beberapa kartu yang disajikan dalam urutan yang tidak teratur.
3.      Rancangan Balok
Terdiri atas suatu seri pola yang masing-masing tersusun atas pola merah-putih. Setiap macam pola diberikan di atas kartu sebagai soal.
4.      Perakitan Objek
Terdiri dari potongan-potongan langkap bentuk benda yang dikenal sehari-hariyang disajikan dalam susunan tertentu.
5.      Simbol Angka
Berupa Sembilan angka yang masing-masing mempunyai simbolnya sendiri-sendiri. Subjek diminta menulis symbol untuk masing-masing angka di bawah deretan angka yang tersedia sebanyak yang dapat dia lakukan selama 90 detik.
WAIS bertujuan untuk mengungkap intelligensi orang dewasa. Tujuan pemisahan verbal dan performence IQ adalah untuk keperluan diagnosa jika misalnya seseorang mendapat handicap dalam bidang verbal atau cultural.
Seperti pada semua tes psikologi, pemberian WIAS secara layak meminta penguji yang mampu, bahan-bahan yang teratur, ruangan testing yang sesuai (tenang), dan waktu yang cukup. Materi tes harus dijaga dari pandangan subjek, sampai sub test itu disajikan dalam testing.
b.      Maksud dan tujuan tes bakat
Bakat  merupakan suatu kondisi pada seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya mancapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus. Tes bakat memiliki tujuan, antara lain:
                          i.      Untuk membantu merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan maupun pekerjaan,
                        ii.      Untuk mendiagnosa masalah belajar yang dialami seseorang,
                      iii.      Sebagai sarana untuk mengetahui sedini mungkin bakat-bakat yang dimiliki seseorang.
1.      DAT
Untuk mengetahui bakat individu siswa secara tepat, perlu dilaksanakan pengukuran psikologis dengan menggunakan beberapa instrumen tes bakat. Tujuan : Tes bakat yang dilakukan atau dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu agar lebih spesifik (kemampuan khusus).
 Tes bakat dibagi ke dalam dua golongan luas, yaitu yang dikenal sebagai tes bakat umum dan tes bakat khusus.Salah satu instrumen bakat yang digunakan adalah Diferential  Aptitude Test (DAT) / Tes Bakat Pembedaan.
Deskripsi materi DAT
1.      Penalaran Verbal (Verbal Reasoning)
Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh seseorang dapat mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata, selain itu, untuk mengetahui seberapa mudah seseorang dapat berpikir dan memecahkan masalah yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata.
2.      Kemampuan Angka (Numerical Ability)
Tujuan dari materi ini adalah mengungkap pemahaman relasi angka dan menangani konsep angka, mengetahui seberapa baik seseorang memahami ide – ide yang diekspresikan dalam bentuk angka, seberapa jelas dapat berpikir dan menalar angka.
3.      Penalaran Abstrak (Abstrak Reasoning)
Suatu instrument non verbal yang mengungkap penalaran individu. Individu harus menentukan asas atau prinsip, menentukan perubahan gambar, serta memberi tanda.
4.      Kecepatan dan Keteitian  Klerikal
Tujuannya adalah untuk  mengukur kecepatan memberi jawaban atau tanggapan dalam suatu persepsi sederhana, mengungkap kecepatan persepsi, mengingat dengan cepat, kemampuan memberi tanggapan.
5.      Penalaran Mekanikal (Mechanical Reasoning)
Tes ini disusun berdasarkan tes pemahaman mekanikal yang disusun oleh Binet. Tujuannya adalah untuk mengungkap bagaimana seseorang menangkap prinsip umum. Melihat seberapa baik seseorang memahami hukum yang mendasari alat – alat, mesin – mesin dan alat sederhana.
6.      Relasi Ruang (Space Reasoning)
Mengungkap seberapa baik seseorang dapat membayangkan atau membentuk gambar –gambar dari objek – objek padat dengan hanya melihat rencana dari atas kertas datar.
7.      Pemakaian Bahasa: Mengeja
Mengukur kemampuan membedakan tata bahasa yang baik dan benar, tanda baca, dan penggunaan kata, serta untuk mengukur seberapa baik seseorang mengeja kata dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia.
8.      Pemakaian Tata Bahasa
mengukur kemampuan siswa / seberapa baik seseorang dapat mengenal kesalahan –kesalahan tata bahasa, tanda baca, dan pemakaian kata dalam kalimat yang mudah
2.      Kraepellin
Tes kraepelin merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui bakat (kemampuan) seseorang dalam bekerja. Faktor-faktor yang dapat diungkap melalui tes ini adalah:
a.             Kecepatan Kerja (Pan-ker)
Ditunjukkan pada berapa prestasi yang dicapai dalam mengerjakan tes.
b.            Ketelitian Kerja (Tian-ker)
Ditunjukkan pada berapa kesalahan (salah maupun terloncat) yang diperbuat dalam pengerjaan tes.
c.             Keajegan Kerja (Jan-ker)
Ditunjukkan pada irama kerja seseorang dalam mengerjakan tes.
d.            Ketahanan Kerja (Han-ker)
Ditunjukkan oleh garis ausdaner dalam mengerjakan tes.
c.       Maksud dan tujuan tes minat
Minat merupakan faktor dari dalam individu yang menunjuk ppada typical performance. Dalam konteks pekerjaan, tampilan ini mengacu pada senang atau tidak senangnya individu pada suatu bidang pekerjaan. Seseorang akan menjadi berhasil apabila dirinya memiliki kemampuan yang disertai dengan minat yang tinggi terhadap suatu pekerjaan yang diembannya.
Tes minat merupakan suatu alat ukur yang dirancang untuk mangukur dan manganalisis minat seseorang.
Tujuan dari tes ini, adalah membantu menemukan minat dasar yang dimiliki seseorang, setelah diketahui minat dasar yang dimiliki seseorang (ada tidaknya minat terhadap sesuatu, arah minat individu, serta kuat lemahnya minat yang dimiliki), maka dapat digunakan untuk membantu individu yang bersangkutan menjadi pekerja keras atau orang yang berminat, memiliki penyesuaian diri yang baik dan efektif


4 komentar:

  1. sangat membantu ...
    ijin copas ya mb nov :D

    BalasHapus
  2. kelemahan dan kelebihan ada gak kak????

    BalasHapus
  3. Kak mau tanya, untuk yang DAT, adakah hubungan antara tiap materi DAT?
    misalnya saja kalo kalo seseorang memiliki kemampuan verbal reasoning yg kuat/tinggi berarti dia kemungkinan memiliki kemampuan mechanical yg rendah? atau tidak ada hubungan artinya dari ke 8 materi DAT tidak saling tergantung satu sama lain?
    terima kasih kak..

    BalasHapus
  4. 8 Closest Casinos to Harrah's Casino (Harrah's Cherokee)
    Harrah's Cherokee Casino Resort 광주광역 출장마사지 (formerly Harrah's Cherokee) is owned by the Eastern 논산 출장안마 Band 순천 출장안마 of Cherokee Indians. 김천 출장안마 The 김해 출장마사지 casino features 218 slot machines,

    BalasHapus