a. Maksud
dan tujuan tes inteligensi
Inteligensi merupakan faktor pembawaan atau faktor dasar
yang dimiliki seseorang yang ikut menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam
proses belajarnya, sehingga bagaimanapun diusahakannya peralatan, kondisi,
serta metode yang sempurna, pada akhirnya hasil belajar seseorang akan
ditentukan oleh tingkat kecerdasan orang tersebut.
Oleh karena itu, dalam rangka bimbingan, informasi yang
diperoleh lewat pengukuran inteligensi dapat membantu dalam memberikan
bimbingan, terutama bimbingan belajar.
Tes inteligensi adalah suatu alat ukur berupa tes yang
digunakan untuk mengetahui sebarapa tingkat kecerdasan seseorang yang di tes
(testee). Setelah diketahui mengenai tingkat kecerdasan seseorang, pemeriksa
dapat memanfaatkannya lebih lanjut, antara lain:
~ Untuk tujuan seleksi
Melalui tes inteligensi, faktor-faktor yang ada pada diri
seseorang, termasuk faktor ynag karena suatu sebab belum berkembang tetapi
jelas dimiliki, ikut diperhitungkan. Sehingga, apabila penggunannya benar-benar
terlaksana dengan teliti dan objektiif, maka akan dapat membantu pembimbing
dalam menyeleksi individu dan menempatkannya secara tepat.
~ Untuk tujuan diagnostik
Melaui tes inteligensi dapat diketahui mengenai
kesulitan-kesulitan yang dialami seseorang yang disebabkan oleh taraf
inteligensi seseorang tersebut.
1. SPM (Standart Progressive Matrics)
Merupakan salah satu contoh bentuk skala inteligensi yang dapat diberikan
secara individual ataupun kelompok. Skala ini dirancang oleh J.C. Raven pada
tahun 1960. SPM merupakan tes yang bersifat nonverbal, artinya materi
soal-soalnya diberikan tidak dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan
dalam bentuk gambar-gambar.
SPM tidak memberikan suatu angka IQ akan tetapi menyatakan hasilnya dalam
tingkat atau level intelektualitas dalam beberapa kategori, menurut besarnya
skor dan usia subjek yang dites, yaitu:
Grade I :
Kapasitas intelektual Superior.
Grade II :
Kapasitas intelektual Di atas rata-rata
Grade III :
Kapasitas intelektual Rata-rata.
Grade IV :
Kapasitas intelektual Di bawah rata-rata.
Grade V :
Kapasitas intelektual Terhambat.
Tujuan dari SPM, yaitu :
1) kemampuan penalaran ruang yaitu kemampuan seseorang dalam memahami
konsep ruang (spasial),
2) kemampuan menganalisis, mengintegrasikan, mencari dan memahami sistem
hubungan diantara bagian-bagian, dan
3) kemampuan dalam hal ketepatan
yaitu kemampuan seseorang dalam menghitung.
2. APM (Advanced
Progressive Matrices)
APM merupakan salah satu alat tes non verbal yang digunakan untuk mengukur
kemampuan dalam hal pengertian dan melihat hubungan-hubungan bagian gambar yg
tersaji serta mengembangkan pola fikir yang sistimatis penyajiannya dapat
dilakukan secara klasikal dan individu.
Material Tes yaitu terdiri dari dua set dimana set pertama berisi 12 butir
tes dan set kedua berisi 36 soal tes,yang keduanya berbentuk non verbal.
Tujuan dari tes APM ini adalah untuk mengukur tingkat intelegensi serta untuk tujuan analisis klinis.
Tujuan dari tes APM ini adalah untuk mengukur tingkat intelegensi serta untuk tujuan analisis klinis.
APM juga tidak memberikan suatu
angka IQ akan tetapi menyatakan hasilnya dalam tingkat atau level
intelektualitas dalam beberapa kategori, menurut besarnya skor dan usia subjek
yang dites, yaitu:
Grade I :
Kapasitas intelektual Superior.
Grade II :
Kapasitas intelektual Di atas rata-rata
Grade III :
Kapasitas intelektual Rata-rata.
Grade IV :
Kapasitas intelektual Di bawah rata-rata.
Grade V :
Kapasitas intelektual Terhambat.
Tujuan dari test APM adalah :
~ Untuk mengukur kemampuan intelektual orang normal, tanpa
batasan waktu umur dan dipakai diatas 11 tahun.
~ Digunakan
untuk kemampuan observasi.
~
Untuk
mengukur tingkat inteligensi.
~ Untuk analisis tujuan klinis.
3.
CFIT (Culture
Fair Intelligence Test)
CFIT
dirancang oleh Raymond B. Cattel &
A. Karen S., serta sejumlah staff peneliti dari Institute
of Personality and Ability Testing
(IPAT) Illinois University ,
Cahmpaign , USA tahun 1945.
Tes
kecerdasan Cultutre Fair ini dirancang sedemikian rupa sehingga pengaruh
kelancaran verbal, kondisi budaya, dan tingkat pendidikan terhadap hasil tes
dapat diminimalisasi. Tes kecerdasan ini berusaha menghindari unsur-unsur :
Bahasa, Kecepatan, serta Isi yang terikat budaya.
Tes ini
dipergunakan untuk keperluan yang berkaitan dengan faktor kemampuan mental umum
atau kecerdasan umum.
4.
WAIS (Wechsler
Adult Intelligence Scale)
Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) tes adalah instrumen klinis utama yang digunakan untuk mengukur kecerdasan
orang dewasa dan remaja.WAIS asli (Formulir I) diterbitkan pada bulan Februari 1955
oleh David Wechsler , sebagai revisi yang Wechsler
Bellevue Intelligence-Skala. WAIS diciptakan
dengan dasar pikiran bahwa inteligensi terdiri dari aspek-aspek verbal,
abstrak, numerical, dan faktor G.
WAIS ada 2 kelompok susunan tes yaitu : kelompok verbal (lisan) dan
kelompok non verbal (perbuatan).
Skala Verbal
terdiri dari:
1.
Informasi
Berisi 29
pertanyaan mengenai pengetahuan umum yang dianggap dapat diperoleh oleh setiap
orang dari lingkungan sosial dan budaya sehari-hari dimana ia berada.
2.
Rentang Angka
Berupa
rangkaian angka antara 3 sampai 9 angka yang disebutkan secara lisan dan subjek
diminta untuk mengulangnya dengan urutan yang benar.
3.
Kosa Kata
Berisi 40
kata-kata yang disajikan dari yang paling mudah didefinisikan sampai kepada
yang paling sulit.
4.
Hitungan
Berupa problem
hitungan yang setaraf dengan soal hitungan di sekolah dasar.
5.
Pemahaman
Isi subtes ini
dirancang untuk mengungkap pemahaman umum.
6.
Kesamaan
Berupa 13 soal
yang menghendaki subjek untuk menyatakan pada hal apakah dua benda memiliki
kesamaan.
Untuk skala performansi adalah sebagai berikut:
1.
Kelengkapan Gambar
Subjek diminta
menyebutkan bagian yang hilang dari gambar dalam kartu yang jumlahnya 21 kartu.
2.
Susunan Gambar
Berupa delapan
seri gambar yang masing-masing terdiri dari beberapa kartu yang disajikan dalam
urutan yang tidak teratur.
3.
Rancangan Balok
Terdiri atas
suatu seri pola yang masing-masing tersusun atas pola merah-putih. Setiap macam
pola diberikan di atas kartu sebagai soal.
4.
Perakitan Objek
Terdiri dari
potongan-potongan langkap bentuk benda yang dikenal sehari-hariyang disajikan
dalam susunan tertentu.
5.
Simbol Angka
Berupa Sembilan
angka yang masing-masing mempunyai simbolnya sendiri-sendiri. Subjek diminta menulis
symbol untuk masing-masing angka di bawah deretan angka yang tersedia sebanyak
yang dapat dia lakukan selama 90 detik.
WAIS bertujuan untuk mengungkap intelligensi orang dewasa. Tujuan pemisahan
verbal dan performence IQ adalah untuk keperluan diagnosa jika misalnya
seseorang mendapat handicap dalam bidang verbal atau cultural.
Seperti pada semua tes psikologi, pemberian WIAS secara layak meminta
penguji yang mampu, bahan-bahan yang teratur, ruangan testing yang sesuai
(tenang), dan waktu yang cukup. Materi tes harus dijaga dari pandangan subjek,
sampai sub test itu disajikan dalam testing.
b. Maksud
dan tujuan tes bakat
Bakat merupakan
suatu kondisi pada seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya
mancapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus. Tes bakat
memiliki tujuan, antara lain:
i.
Untuk
membantu merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan maupun
pekerjaan,
ii.
Untuk
mendiagnosa masalah belajar yang dialami seseorang,
iii.
Sebagai
sarana untuk mengetahui sedini mungkin bakat-bakat yang dimiliki seseorang.
1. DAT
Untuk mengetahui bakat individu siswa secara tepat, perlu dilaksanakan
pengukuran psikologis dengan menggunakan beberapa instrumen tes bakat.
Tujuan : Tes bakat yang dilakukan atau dirancang untuk mengungkap prestasi
belajar pada bidang tertentu agar lebih spesifik (kemampuan khusus).
Tes bakat dibagi ke dalam dua golongan luas, yaitu yang dikenal sebagai tes bakat umum dan tes bakat khusus.Salah satu instrumen bakat yang digunakan adalah Diferential Aptitude Test (DAT) / Tes Bakat Pembedaan.
Tes bakat dibagi ke dalam dua golongan luas, yaitu yang dikenal sebagai tes bakat umum dan tes bakat khusus.Salah satu instrumen bakat yang digunakan adalah Diferential Aptitude Test (DAT) / Tes Bakat Pembedaan.
Deskripsi materi DAT
1. Penalaran Verbal (Verbal Reasoning)
Tujuannya untuk
mengetahui seberapa jauh seseorang dapat mengerti ide-ide dan konsep-konsep
yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata, selain itu, untuk mengetahui seberapa
mudah seseorang dapat berpikir dan memecahkan masalah yang dinyatakan dalam
bentuk kata-kata.
2. Kemampuan Angka (Numerical Ability)
Tujuan dari materi ini adalah
mengungkap pemahaman relasi angka dan menangani konsep angka, mengetahui
seberapa baik seseorang memahami ide – ide yang diekspresikan dalam bentuk
angka, seberapa jelas dapat berpikir dan menalar angka.
3. Penalaran Abstrak (Abstrak
Reasoning)
Suatu instrument non verbal yang mengungkap penalaran individu. Individu
harus menentukan asas atau prinsip, menentukan perubahan gambar, serta memberi
tanda.
4. Kecepatan dan Keteitian Klerikal
Tujuannya adalah untuk mengukur kecepatan memberi jawaban atau
tanggapan dalam suatu persepsi sederhana, mengungkap kecepatan persepsi,
mengingat dengan cepat, kemampuan memberi tanggapan.
5. Penalaran Mekanikal (Mechanical
Reasoning)
Tes ini disusun berdasarkan tes
pemahaman mekanikal yang disusun oleh Binet. Tujuannya adalah untuk mengungkap
bagaimana seseorang menangkap prinsip umum. Melihat seberapa baik seseorang
memahami hukum yang mendasari alat – alat, mesin – mesin dan alat sederhana.
6. Relasi Ruang (Space Reasoning)
Mengungkap seberapa baik seseorang
dapat membayangkan atau membentuk gambar –gambar dari objek – objek padat
dengan hanya melihat rencana dari atas kertas datar.
7. Pemakaian Bahasa: Mengeja
Mengukur kemampuan membedakan tata
bahasa yang baik dan benar, tanda baca, dan penggunaan kata, serta untuk
mengukur seberapa baik seseorang mengeja kata dalam bahasa Inggris atau bahasa
Indonesia.
8. Pemakaian Tata Bahasa
mengukur kemampuan siswa / seberapa
baik seseorang dapat mengenal kesalahan –kesalahan tata bahasa, tanda baca, dan
pemakaian kata dalam kalimat yang mudah
2. Kraepellin
Tes kraepelin merupakan tes yang digunakan untuk
mengetahui bakat (kemampuan) seseorang dalam bekerja. Faktor-faktor yang dapat
diungkap melalui tes ini adalah:
a.
Kecepatan
Kerja (Pan-ker)
Ditunjukkan pada berapa prestasi yang dicapai dalam
mengerjakan tes.
b.
Ketelitian
Kerja (Tian-ker)
Ditunjukkan pada berapa kesalahan (salah maupun terloncat)
yang diperbuat dalam pengerjaan tes.
c.
Keajegan
Kerja (Jan-ker)
Ditunjukkan pada irama kerja seseorang dalam mengerjakan
tes.
d.
Ketahanan
Kerja (Han-ker)
Ditunjukkan oleh garis ausdaner dalam mengerjakan tes.
c. Maksud
dan tujuan tes minat
Minat merupakan faktor dari dalam individu yang menunjuk
ppada typical performance. Dalam konteks pekerjaan, tampilan ini mengacu pada
senang atau tidak senangnya individu pada suatu bidang pekerjaan. Seseorang
akan menjadi berhasil apabila dirinya memiliki kemampuan yang disertai dengan
minat yang tinggi terhadap suatu pekerjaan yang diembannya.
Tes minat merupakan suatu alat ukur yang dirancang untuk
mangukur dan manganalisis minat seseorang.
Tujuan dari tes ini, adalah membantu menemukan minat
dasar yang dimiliki seseorang, setelah diketahui minat dasar yang dimiliki
seseorang (ada tidaknya minat terhadap sesuatu, arah minat individu, serta kuat
lemahnya minat yang dimiliki), maka dapat digunakan untuk membantu individu
yang bersangkutan menjadi pekerja keras atau orang yang berminat, memiliki
penyesuaian diri yang baik dan efektif
sangat membantu ...
BalasHapusijin copas ya mb nov :D
kelemahan dan kelebihan ada gak kak????
BalasHapusKak mau tanya, untuk yang DAT, adakah hubungan antara tiap materi DAT?
BalasHapusmisalnya saja kalo kalo seseorang memiliki kemampuan verbal reasoning yg kuat/tinggi berarti dia kemungkinan memiliki kemampuan mechanical yg rendah? atau tidak ada hubungan artinya dari ke 8 materi DAT tidak saling tergantung satu sama lain?
terima kasih kak..
8 Closest Casinos to Harrah's Casino (Harrah's Cherokee)
BalasHapusHarrah's Cherokee Casino Resort 광주광역 출장마사지 (formerly Harrah's Cherokee) is owned by the Eastern 논산 출장안마 Band 순천 출장안마 of Cherokee Indians. 김천 출장안마 The 김해 출장마사지 casino features 218 slot machines,